Fokus Blora – Baru-baru ini muncul petisi "Kembalikan WFH sebab Jalanan Lebih Macet, Polusi, dan Bikin Tidak Produktif," yang hingga kini telah ditandatangi lebih dari 14.000 orang lebih.
Adapun Work From Home atau WFH populer saat pandemi.
Para karyawan diminta melakukan pekerjaan mereka dari rumah, karena adanya pembatasan mobilitas. Petisi yang muncul di laman Change.org tersebut mengungkapkan sejumlah persoalan ketika bekerja dari kantor atau work from office (WFO) dimulai kembali.
WFO pun dianggap belum tentu membuat pekerja lebih produktif, seraya menyinggung persoalan kemacetan dan polusi udara.
Ketua II Perkumpulan Pengajar dan Praktisi Hukum Ketenagakerjaan Indonesia (P3HKI) Ahmad Ansyori menilai efektivitas bekerja dari rumah atau kantor tidak bisa digeneralisasi atau disederhanakan dalam satu kalimat.
Baca Juga: China dan Amerika Serikat Saling Rebut Klaim Teritori di Bulan, Apa yang Terjadi?
Harus ada kriterianya, seperti jenis pekerjaan dan pengaturan dari work from home itu sendiri.
"Nah jadi kata kuncinya adalah jenis pekerjaannya. Ada pekerjaan yang tidak begitu maksimal kalau dia dikerjakan WFH. Itu perlu didefinisikan, mana kualifikasinya. Kemudian yang kedua, ketentuan atau peraturan tentang bagaimana tata cara WFH yang baik gitu. Jadi WFH itu bukan berarti dia kerjakan di rumah, nggak selesai, di jam lainnya begitu. Karena kalau begitu modelnya, maka itu akan mengganggu rumah begitu," ujar Ahmad dalam podcast What's Trending.
Petisi tersebut pertama kali diusulkan oleh Riwaty Sidabutar, petisi itu dibuat dua bulan lalu.
Ia berpendapat WFO juga belum tentu membuat pekerja lebih produktif.
"Oleh karena itu, saya ingin meminta agar aturan wajib WFO 100% dikaji kembali. Sebagai pekerja, ada baiknya jika kita juga diberikan pilihan untuk dapat kerja dari rumah," pinta Riwaty.
Petisi itu mendapat berbagai dukungan, berikut komentar netizen :
"Wfh salah satu solusi untuk mengurangi kemacetan yg ada di Jakarta," ucap wayan dh****.